Buah adalah sumber makanan penting yang kaya dengan vitamin dan serat. Sebagai salah satu asupan makanan dari distributor buah segar, menjaga buah agar tetap segar dan layak untuk dikonsumsi sangatlah penting. Selama ini, banyak orang yang menyimpan buah-buahan di kulkas atau lemari pendingin agar lebih awet serta tahan lama. Bahkan buah tidak akan gampang busuk dan tetap terjaga kesegarannya.
Lalu, bagaimana jika tidak ada kulkas? Supaya kesegaran buah dan sayuran tetap terjaga meskipun tak disimpan dalam kulkas, ada beberapa tips yang wajib dicoba. Berikut ini tipsnya.
Cara Menyimpan Buah Tanpa Kulkas
- Membeli Secukupnya
Kunci utama agar buah tidak busuk dan terbuang yaitu dengan membeli secukupnya. Jangan membeli buah terlalu banyak dan berlebihan. Selain membutuhkan ruang ekstra untuk penyimpanan, buah yang menumpuk terlalu banyak mudah memar dan menjadi busuk.
- Memilih Buah Sebelum Disimpan
Langkah penyortiran memang menjadi salah satu cara yang tepat sebelum buah tersebut diletakkan ke dalam rak kulkas atau menyimpan buah tanpa kulkas. Mulailah pisahkan antara buah segar dengan jenis yang layu atau kondisi daunnya mulai kuning.
- Membeli Buah Segar
Kunci lain agar buah awet tanpa disimpan di kulkas yaitu dengan membeli buah segar di supplier buah segar. Maksudnya yaitu jangan membeli buah yang sebelumnya pernah dimasukkan ke dalam lemari pendingin atau kulkas. Jika buah telah didinginkan sebelumnya maka buah menjadi lebih cepat busuk.
- Buang Bagian Busuk
Buah yang masih segar jika tercampur dengan satu saja buah yang busuk maka akibatnya buah dan sayur akan ikut cepat busuk. Perhatikan apakah ada bagian sayur dan buah yang sudah busuk. Buang bagian yang busuk supaya tidak mengenai buah lain yang masih segar.
- Cuci Sebelum Disimpan
Beberapa buah tidak perlu dicuci sebelum akhirnya disimpan. Tetapi buah dengan kulit tipis atau kulit kecil seperti stroberi dan anggur harus dicuci. Pisahkan buah yang rusak karena akan membuat buah lain yang masih baik menjadi cepat busuk. Pisahkan juga buah yang sudah matang dengan yang belum matang.
- Lapisi dengan Kertas dan Tisu
Kondisi lembab bisa mempercepat proses pembusukan buah. Agar kondisi buah tidak mudah lembab maka bungkus atau lapisi buah dengan menggunakan kertas tisu. Tisu bisa dijadikan sebagai pembungkus untuk mengkondisikan sayur dan buah supaya tetap segar dalam keadaan kering. Cara ini sangat penting untuk mencegah dari munculnya kerusakan ketika menyimpan buah di rak kulkas.
Tetapi akan lebih baik jika tidak membasahi tisu kembali dengan menggunakan air agar bisa menyerap uap cairan secara maksimal yang dikeluarkan dari buah tersebut. Ketika kondisi tisu pembungkusnya sudah terlalu basah karena banyak cairan yang terserap maka anda bisa menggantikannya dengan tisu kering yang sudah tersedia. Kondisinya akan tetap awet serta bisa juga memasaknya kapan saja.
- Gunakan Plastik Sebagai Penutup
Setelah proses pengeringan selesai, membungkus buah adalah cara sederhana untuk membuatnya awet ketika disimpan. Baik itu diletakkan dalam kulkas maupun tempat lain tanpa kulkas. Untuk cara menyimpan buah tanpa kulkas sebaiknya simpan di tempat sejuk. Supaya kondisinya tetap awet, segar dan bisa lebih mudah dalam mengolahnya serta bisa terhindar dari kerusakan.
- Tempat Penyimpanan
Tempat penyimpanan buah harus kering serta memiliki sirkulasi udara yang baik. Simpan buah sedemikian rupa dan hindari memar dengan cara memberikan alas atau lapisan yang lembut. Jika ada satu buah yang memar pada tempat penyimpanan maka segera jauhkan dari buah yang lainnya. Jangan pernah disimpan dalam plastik karena plastik akan memerangkap kelembaban baik dari kondensasi atau sisa pencucian.
Perhatikan Jenis Buah
Jenis buah dari distributor buah import juga harus diperhatikan ketika menyimpan buah tanpa menggunakan kulkas. Berikut ini beberapa jenis buah dan cara menyimpannya:
- Cara Menyimpan Buah Pir Tanpa Kulkas
Buah-buahan seperti pir termasuk buah penghasil gas etilen. Selain itu, ada juga buah jenis lain yang menghasilkan gas etilen seperti pisang, kiwi, mangga, alpukat, dan plum. Gas ini bisa mematangkan buah lain yang sensitif terhadapnya sebelum waktunya. Oleh karena itulah, jauhkan makanan penghasil etilen dari makanan sensitif etilen seperti semangka dan apel di tempat yang berbeda.
- Jeruk dan Sejenisnya
Untuk buah-buahan seperti lemon, jeruk dan sejenisnya bisa bertahan lebih lama dibandingkan dengan buah lainnya. Kalau dibiarkan terbuka, maka buah sejenis jeruk akan bertahan selama rata-rata satu minggu sampai 10 hari. Jamur kecil pada kulit bisa dibersihkan dengan larutan pemutih ringan. Buah ini pun bisa bertahan selama beberapa minggu bahkan sampai satu bulan kalau disimpan dalam kertas timah. Tetapi pastikan bahwa buah benar-benar kering.
- Nanas
Potonglah bagian atas nanas yang berdaun dan simpan nanas secara terbalik. Ini membantu mendistribusikan kembali gula yang tenggelam ke dasar serta membantunya bertahan dengan lebih lama. Sedangkan nanas yang masih hijau bisa bertahan sampai 2 minggu.
- Pisang dan Tomat
Pisang adalah buah yang sangat mudah mengalami memar sehingga kita hanya bisa menyimpan pisang matang paling lama 2 hari. Tetapi kalau kita bisa mendapatkan pisang yang belum ranum maka buah ini bisa bertahan sampai satu minggu tanpa harus masuk ke kulkas. Dibutuhkan waktu sekitar satu minggu untuk buah pisang menjadi ranum sekaligus matang. Sedangkan untuk buah tomat, cukup simpan di tempat kering dan sejuk.
FAQ
Buah termasuk organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium).
Buah juga bisa kehilangan kelembabannya. Buah bisa menjadi kering, lemas dan lembek sehingga berujung pada kebusukan. Ketika mikroorganisme ini tumbuh maka dia akan melepaskan enzim yang mempercepat proses pembusukan.